Institusi

institusi pendidikan Hindu

Satu Tanggapan

  1. Institusi Pendidikan Hindu
    OLEH: IGN.Suardeyasa

    Membicarakan institusi berarti melihat kembali lembaga-lembaga Agama Hindu yang bergerak dalam bidang Pendidikan, terutama pendidikan Hindu.
    Berdasarkan sumber sejarah, lembaga pendidikan Hindu dapat dilihat pada Mahabarata dan Ramayana, dia ada dalam bentuknya yang khas, dalam bentuk parampara (garis perguruan).
    Seperti garis perguruan Maha Rsi Biyasa, Bhagawan Drona, Kripa-Krepacarya, Bhisma, dan sebagainya.
    Masing-masing memiliki ciri khas tersendiri untuk memberikan pengetahuan terhadap sisya yang ada. Terutama sekali mengenai pengetahuan Agama Hindu.
    Pada bentuknya yang seperti ini, kemudian eksis muncul di Indonesia dalam bentuknya yang berbeda, yakni bentuk perguruan kebatinan, perguruan silat kanuragan yang bernafaskan spiritual Hindu.
    Dewasa ini lembaga tersebut semakin digali, ditemukan dan dikembangkan, menjadi lembaga Hindu yang bersifat formal, non formal dan informal. Lembaga formal berbentuk sekolah Widya Laya, dari tingkat Play Group (Pratama Widyalaya), Sekolah Dasar (Adi Widya Laya), Sekolah Lanjutan Tingkat Menengah (Madya Widya Laya), Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (Utama Widya Laya), hingga perguruan tinggi (Widya Dharma.
    Inilah yang berusaha dirintis oleh Pemerintah Daerah Bangli, yang sekarang sudah eksis di bawah naungan Dinas Pendidikan Nasional dan atas prakarsa Pemda Bangli.
    Akan tetapi terdapat juga sekolah formal Hindu dengan mengikuti peraturan pendirian sekolah-sekolah umum yang berwawasan Hindu, seperti Yayasa Dwijendra telah lama mempolakan pembelajaran dengan mencetuskan pendidikan umum berwawasan Hindu semenjak dini.
    Lembaga dalam bentuk Non formal, ini sesuai dengan pendapat Wiana (1997) menjelaskan bahwa lembaga pendidikan Hindu itu sudah ada, dengan kerangka Catur Asraman, Brahmacari, Grhasta, Wanaprasta, dan Sanyasin.
    Pada Desa Pakraman di Bali ini sudah ada, dalam bentuk pengkajian-pengkajian di pedukuhan, seperti nyastra, matembang, dan sebagainya. Namun bentuknya yang mengkristal ditemukan dalam bentuk Desa Adat.

Tinggalkan komentar